Salah satu kegiatan yang kerap dilakukan oleh beberapa ummat muslim di Indonesia adalah merayakan Lebarannya Anak Yatim di bulan Muharram. Memanfaatkan momen ini, Ertiga Club Indonesia Depok Chapter (ERCI DC) mengadakan kegiatan sosial bertajuk “From DC with Love: Muharram Ceria Bersama Yatim Piatu” pada hari Minggu, 15 September 2019 yang bertempat di Mall MargoCity, Depok.
“Memang tidak ada nas yang shohih untuk Lebaran Yatim di 10 Muharram, tapi ini sebagai wujud syukur dimana Tahun Baru Islam kebetulan berdekatan dengan HUT ke-6 ERCI Depok. Maka dari itu, kami gunakan nas shohih perihal “Membahagiakan Yatim” untuk dasar pelaksanaan kegiatan ini,” ujar Om Doel, Ketua ERCI Depok.
Acara dimulai dengan terlebih dulu berkumpul di Theatre Food Margonda. Setelah semua member ERCI DC berkumpul dan dilakukan pendelegasian satu Yatim Piatu per member, Om Husni kemudian memimpin doa bersama agar kegiatan dapat berlangsung lancar dan keberkahan menyertai para member yang hadir dan juga para donatur.
“Acara ini bertujuan untuk mengingatkan kembali bahwa apa yang dengan mudah kita miliki, bisa jadi merupakan sesuatu yang mewah bagi orang lain, terlebih bagi Yatim Piatu,” ujar Tante Furry selaku Ketua Pelaksana Kegiatan.
Sebanyak kurang lebih 30 anak yatim dan dhuafa berasal dari Pondok Tahfidz Yayasan Ahlul Qur’an Indonesia Kalimulya pimpinan K.H. Munawar Muhson dan anak-anak dari lingkungan Pondok Pesantren Hidayatullah. Sebagian lain berasal dari wilayah Pondok Rajeg dan Kebon Duren.
Setibanya di Mall MargoCity, anak-anak yang didampingi oleh member ERCI Depok langsung bergerak menuju Timezone. Tampak jelas sekali ekspresi raut wajah kebahagiaan dan keceriaan diperlihatkan oleh anak-anak seperti tidak sabar untuk segera menghabiskan waktu di area bermain tersebut.
“Bu, aku mau main mobil-mobilan itu nanti. Tapi berdua sama Ibu, ya,” celetuk Serfhi, salah satu anak yatim.
Setelah pembagian kartu akses bermain dan goodybag, yang merupakan bentuk dukungan dari Timezone, anak-anak pun langsung berlarian menuju mesin permainan yang mereka suka. Member ERCI Depok yang hari itu menjadi “Orang Tua Sehari” bagi mereka awalnya tampak kesulitan mengatur anak-anak asuh mereka yang berlarian ke sana-ke sini.
Hal yang mengharukan pun terlihat pada saat itu dimana banyak keluarga dari member ERCI Depok yang tampak berlinang air matanya menyaksikan anak asuhnya tampak begitu senang dan ceria layaknya anak kecil yang sedang diajak bermain oleh kedua orang tuanya.
“Serfhi belum pernah ke sini (Timezone), Bu. Serfhi senang main sama Ibu,” ujar salah satu anak yatim yang tanpa disadarinya, ucapan polosnya itu telah membuat air mata Ibu asuhnya mengalir deras.
“Main, lah, Nak, sepuasnya. Ibu akan temani kamu,” balas si Ibu asuh.
Setelah kurang lebih 2 jam bermain di Timezone, anak-anak diarahkan bergerak menuju restoran Lotteria. Om Dendy, selaku pembina ERCI Depok, memberikan mukadimah sekaligus memimpin doa bersama kembali agar seluruh member ERCI Depok yang hadir diberi kekuatan dan rezeki agar dapat terus mengadakan kegiatan serupa dan agar para anak yatim diberi kesehatan dan rezeki yang berlimpah. Selepas lantunan doa dipanjatkan, staf Lotteria telah menyiapkan fun games kecil-kecilan untuk terus menyemangati anak-anak yatim sebelum waktunya makan siang bersama.
Usai makan siang, anak-anak melanjutkan kegiatan dengan mengunjungi toko perlengkapan sekolah dan buku, Gunung Agung. Sebelum memasuki toko, dilakukan pembagian goodybag yang diserahkan langsung oleh Bapak Yudo selaku store manager Gunung Agung margocity kepada seluruh anak yatim. Setelahnya, member ERCI Depok pun mengajak anak asuhnya untuk berbelanja kebutuhan sekolah di Gunung Agung.
Om Fauzi bercerita, “Anak asuh saya maunya dibelikan lekar Qur’an sama peci warna merah. Mau jadi penerus betawi katanya.”
“Iya, sama. Anak asuh saya pas saya tanya mau beli apa, dia bilang mau beli Al-Qur’an saja. Langsung gemetar lutut saya,” Om Taufiq menimpali.
“Lha, itu ada anak yang minta dibelikan buku cerita, judulnya “Cerita Hantu di Sekolah”,” ujar Om Endry.
Mereka bertiga pun tertawa ringan selepas menceritakan tingkah laku anak asuh mereka.
Setelah kurang lebih 30 menit menghabiskan waktu di Toko Buku Gunung Agung, anak-anak kemudian diajak ke Toko Sepatu dan Sandal, BATA. Di sini, anak-anak bebas untuk memilih sepatu atau sandal yang mereka sukai.
“Ini ada anak lucu banget. Dia ngga mau ada warna merah disepatunya. Padahal hanya di bagian dalam sepatunya saja. Kata Pak Ustad pembimbingnya, koleksi sepatunya memang warna hitam semua,” Tante Vivi bercerita.
Toko Sepatu dan Sandal BATA merupakan tempat terakhir yang dikunjungi anak-anak yatim/piatu dan dhuafa dalam rangkaian kegiatan ERCI Depok hari itu. Setelah semua anak mendapatkan sepatu atau sandal yang mereka sukai, rombongan pun bergerak kembali menuju lobi Mall MargoCity untuk bergiliran kembali ke rumah mereka masing-masing.
Ada keharuan kala itu, dimana banyak member ERCI Depok yang seperti masih ingin menghabiskan waktu bersama anak-anak nan lucu dan menggemaskan itu. Ada kerinduan yang sudah muncul bahkan sebelum berpisah. Semua haru biru, membaur dalam satu rasa, yaitu rasa cinta kepada Sang Pencipta yang dituangkan melalui rasa cinta kepada anak-anak yatim/piatu & dhuafa.
Baik bagi anak-anak yatim maupun bagi para member ERCI Depok, ada bahagia yang tak terbahasakan. Namun, semua suka cita dan cinta itu Insya Allah akan terucapkan dalam doa masing-masing. Tidak ada kata perpisahan dikala setiap insan bertemu dalam doa yang sama.
“Serfhi baik-baik, ya, nanti di rumah. Jangan tinggalkan ibadahnya. Jadilah anak yang pintar. Semoga kamu sehat-sehat selalu, ya,” bisik Ibu asuh Serfhi sambil mengecup keningnya kala berpisah.
Rombongan anak-anak itu pun kemudian satu per satu meninggalkan Mall MargoCity, disertai dengan lambaian tangan dan isak tangis para orang tua asuhnya.
Semoga keberkahan dan kebaikan yang tidak pernah putus akan selalu menyertai seluruh pihak yang terlibat di dalam pelaksanaan kegiatan ini.
[huge_it_gallery id=”33″]